Pola Dasar Jubah Akhwat

sewing-machineAlloh subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat an-Nuur ayat 31 :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…”

al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya (6/45) berkata :

أي: لا يُظهرْنَ شيئا من الزينة للأجانب، إلا ما لا يمكن إخفاؤه.

“Yakni : janganlah para wanita memperlihatkan sesuatu perhiasanpun kepada laki-laki yang bukan mahrom kecuali yang tidak mungkin ditutupi.” –selesai kutipan dari Tafsir Ibnu Katsir

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَكَيْفَ يَصْنَعْنَ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ قَالَ يُرْخِينَ شِبْرًا فَقَالَتْ إِذًا تَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ فَيُرْخِينَهُ ذِرَاعًا لَا يَزِدْنَ عَلَيْهِ

“Barang siapa yang menjulurkan pakaiannya dengan sombong, Alloh tidak melihat kepadanya pada hari kiamat.” Maka Ummu Salamah berkata : “Bagaimana yang dilakukan para wanita dengan dzail (bagian bawah pakaian) mereka?” Beliau menjawab : “Turunkan/panjangkan sejengkal.” Ummu Salamah berkata : “Kalau begitu telapak kaki mereka akan tersingkap.” Beliau berkata : “Maka turunkan satu hasta, jangan lebih dari itu.”

[HR. at-Tirmidzi (1731), an-Nasa’i (5537 &5538), Ahmad (26723), dll. Dishohihkan Syaikh al-Albani dalam Shohih Sunan at-Timidzi]

Dalam lisanul Arob (11/260):

الذَّيْل آخر كل شيء وذَيْل الثوب والإِزارِ ما جُرَّ منه إِذا أُسْبِل

“Dzail adalah akhir dari segala sesuatu. Dzail-nya pakaian dan kain adalah apa-apa yang dijulurkan darinya jika di-isbal-kan (dilebihkan sampai dibawah mata kaki, pent).”

Dan dzail wanita adalah :

وذَيْل المرأَة لكل ثوب تَلْبَسه إِذا جرَّته على الأَرض من خلفها

“Dzail-nya wanita adalah semua pakaian yang dipakainya jika ia menjulurkannya ke tanah dari belakangnya.”

Dan juga dikatakan :

ذَيْلُ المرأَة ما وقع على الأَرض من ثوبها من نواحيها كلها

“Dzail-nya wanita adalah apa-apa yang sampai ke tanah dari pakaiannya dari semua sisinya.” selesai kutipan dari Lisanul Arob

Sebagai lanjutan dari artikel “Membuat Jilbab Bundar”, kali ini kami posting artikel tentang pola dasar jubah akhwat.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi akhwat yang ingin belajar menjahit pakaiannya sendiri.

Artikel selengkapnya silahkan klik :ummushofi.wordpress.com/2009/08/08/pola-dasar-jubah-akhwat/

_____________

Tulisan Terkait :


<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat an-Nuur ayat 31 :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…”

al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya (6/45) berkata :

أي: لا يُظهرْنَ شيئا من الزينة للأجانب، إلا ما لا يمكن إخفاؤه.

“Yakni : janganlah para wanita memperlihatkan sesuatu perhiasanpun kepada laki-laki yang bukan mahrom kecuali yang tidak mungkin ditutupi.” –selesai kutipan dari Tafsir Ibnu Katsir

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَكَيْفَ يَصْنَعْنَ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ قَالَ يُرْخِينَ شِبْرًا فَقَالَتْ إِذًا تَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ فَيُرْخِينَهُ ذِرَاعًا لَا يَزِدْنَ عَلَيْهِ

“Barang siapa yang menjulurkan pakaiannya dengan sombong, Alloh tidak melihat kepadanya pada hari kiamat.” Maka Ummu Salamah berkata : “Bagaimana yang dilakukan para wanita dengan dzail (bagian bawah pakaian) mereka?” Beliau menjawab : “Turunkan/panjangkan sejengkal.” Ummu Salamah berkata : “Kalau begitu telapak kaki mereka akan tersingkap.” Beliau berkata : “Maka turunkan satu hasta, jangan lebih dari itu.”

[HR. at-Tirmidzi (1731), an-Nasa’i (5537 &5538), Ahmad (26723), dll. Dishohihkan Syaikh al-Albani dalam Shohih Sunan at-Timidzi]

Dalam lisanul Arob (11/260):

الذَّيْل آخر كل شيء وذَيْل الثوب والإِزارِ ما جُرَّ منه إِذا أُسْبِل

“Dzail adalah akhir dari segala sesuatu. Dzail-nya pakaian dan kain adalah apa-apa yang dijulurkan darinya jika di-isbal-kan (dilebihkan sampai dibawah mata kaki, pent).”

Dan dzail wanita adalah :

وذَيْل المرأَة لكل ثوب تَلْبَسه إِذا جرَّته على الأَرض من خلفها

“Dzail-nya wanita adalah semua pakaian yang dipakainya jika ia menjulurkannya ke tanah dari belakangnya.”

Dan juga dikatakan :

ذَيْلُ المرأَة ما وقع على الأَرض من ثوبها من نواحيها كلها

“Dzail-nya wanita adalah apa-apa yang sampai ke tanah dari pakaiannya dari semua sisinya.” selesai kutipan dari Lisanul Arob

Sebagai lanjutan dari artikel “Membuat Jilbab Bundar”, kali ini kami posting artikel tentang pola dasar jubah akhwat.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi akhwat yang ingin belajar menjahit pakaiannya sendiri.

Artikel selengkapnya silahkan klik : ummushofiyyah.co.cc

Satu Tanggapan

  1. […] [HR. at-Tirmidzi (1731), an-Nasa'i (5537 &5538), Ahmad (26723), dll. Dishohihkan Syaikh al-Albani dalam Shohih Sunan at-Timidzi, dinukil dari: https://tholib.wordpress.com/2009/08/08/pola-dasar-jubah-akhwat/%5D […]

Tinggalkan komentar